Blogger Bertuah
Diberdayakan oleh Blogger.
Ping your blog, website, or RSS feed for Free

"Sexual Anorexia", Jangan Sampai Hantui Pernikahan Anda



Ide Muda, Membicarakan seks dalam pernikahan bagi sebagian orang masih dirasa tabu. Namun, dengan mengkonsultasikan hal ini dengan ahli, sebenarnya Anda malah dapat menyelamatkan rumahtangga.
Belakangan, muncul suatu istilah "sexual anorexia". Apa lagi ini? Ternyata, istilah ini adalah perkembangan dari gangguan seksual yang berkaitan dengan perilaku enggan untuk berhubungan intim dengan pasangan. Menurut ahli, sexual anorexia dapat dikatakan telah melampaui perilaku sekadar enggan atau menghindari hubungan seks atau perilaku negatif lainnya. Hal ini merupakan suatu kondisi obsesif yang dimiliki seseorang, yang membuatnya menganggap hal-hal yang berkaitan dengan seks adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan atau bahkan dipikirkan.

Seperti apa ciri-ciri orang yang mengalami
sexual anorexia? Berikut ini empat karakteristik yang paling sering dijumpai, menurut Dr Paul Hokemeyer, seorang terapis berlisensi untuk masalah pernikahan dan keluarga:
* Dingin terhadap seks, misalnya tidak pernah mau berhubungan seks atau menolak untuk berdiskusi seputar seks.
* Takut terhadap seks, hal-hal yang berhubungan dengan seks. Misalnya, langsung merasa cemas atau tidak nyaman ketika diajak berdiskusi soal seks, ketika orang lain menunjukkan seksualitasnya, atau ketika seseorang memperlihatkan atau mendiskusikan tentang barang-barang yang berhubungan dengan seksual, seperti lingerie.
* Merasa malu atau bersalah akan hal-hal yang berhubungan dengan seks. Misalnya, merasa begitu kotor atau "rusak" ketika mengingat masa lalu Anda yang berkaitan dengan seks, atau saat memikirkan dorongan seksual yang sedang muncul.
* Melakukan hal buruk terhadap diri sendiri agar bisa menghindari hubungan seksual atau agar tidak terlihat seksi. Misalnya, sengaja menggemukkan badan supaya tidak terlihat menarik di mata pasangan atau lawan jenis.

"
Sexual anorexia sebenarnya adalah fenomena yang nyata di masyarakat. Hal ini sungguh disayangkan, karena seks adalah salah satu cara kita berkomunikasi dengan pasangan maupun diri sendiri. Ketika bagian yang berhubungan dengan seksual dalam diri kita ditutup rapat-rapat atau dibatasi, maka kondisi psikologis akan terganggu," kata Hokemeyer.
Dia juga menyatakan bahwa banyak orang dengan sengaja mencapai kondisi sexual anorexia untuk menekan rasa sakit emosional yang mereka rasakan. Untuk itu, ia menyarankan agar orang-orang seperti ini segera berkonsultasi dengan ahli untuk bisa mengatasi masalah emosionalnya.





Comments :

0 komentar to “"Sexual Anorexia", Jangan Sampai Hantui Pernikahan Anda”

Posting Komentar

Entri Populer