Menurut Mark Lawrence, profesor di jurusan Public Health Nutrition,
Deakin University, asupan harian yang kita butuhkan dari folat adalah
1000 mcg per hari. Pada perempuan yang sudah terbiasa mengonsumsi
makanan yang sehat dan bervariasi, serta tidak merencanakan kehamilan,
mungkin saja kebutuhan tersebut sudah mereka penuhi. Jadi, mereka tak
perlu lagi mengonsumsi suplemen folat atau makanan yang difortifikasi
folat. Jika tidak, ada kemungkinan kita malah kelebihan folat."Folat
itu memang penting untuk kesehatan, dan karena vitamin ini larut dalam
air, sebenarnya sulit untuk mengukur apakah konsumsi kita berlebihan,"
katanya. "Hanya saja karena asam folat sekarang ini sering ditambahkan
dalam banyak makanan seperti sereal, jus, roti, maupun suplemen asam
folat dan suplemen multivitamin yang mengandung asam folat, bisa saja
asupan kita jadi berlebihan."
Para pakar kesehatan pun sekarang
ini mempertanyakan kewajiban fortifikasi asam folat ke dalam makanan
sehari-hari, seperti susu dan roti. Karena itu, Lawrence menyarankan
untuk selalu membaca label informasi nutrisi pada kemasan makanan dan
suplemen yang Anda konsumsi.
Menurut Mark Lawrence, profesor di jurusan Public Health Nutrition,
Deakin University, asupan harian yang kita butuhkan dari folat adalah
1000 mcg per hari. Pada perempuan yang sudah terbiasa mengonsumsi
makanan yang sehat dan bervariasi, serta tidak merencanakan kehamilan,
mungkin saja kebutuhan tersebut sudah mereka penuhi. Jadi, mereka tak
perlu lagi mengonsumsi suplemen folat atau makanan yang difortifikasi
folat. Jika tidak, ada kemungkinan kita malah kelebihan folat."Folat
itu memang penting untuk kesehatan, dan karena vitamin ini larut dalam
air, sebenarnya sulit untuk mengukur apakah konsumsi kita berlebihan,"
katanya. "Hanya saja karena asam folat sekarang ini sering ditambahkan
dalam banyak makanan seperti sereal, jus, roti, maupun suplemen asam
folat dan suplemen multivitamin yang mengandung asam folat, bisa saja
asupan kita jadi berlebihan."
Para pakar kesehatan pun sekarang
ini mempertanyakan kewajiban fortifikasi asam folat ke dalam makanan
sehari-hari, seperti susu dan roti. Karena itu, Lawrence menyarankan
untuk selalu membaca label informasi nutrisi pada kemasan makanan dan
suplemen yang Anda konsumsi.
Kelebihan konsumsi asam folat sendiri bisa memberikan beberapa efek
samping. Di antaranya mual, kembung, dan diare, sehingga memicu
terjadinya dehidrasi. Konsumsi berlebihan juga bisa menimbulkan
perubahan suasana hati, seperti gelisah, bersemangat, bingung, atau
mudah terganggu. Efek lainnya adalah kulit jadi kemerahan, kering, dan
bersisik. Dalam kondisi parah, kelebihan folat juga menyebabkan sulit
tidur, bahkan kejang.
Riset yang dilakukan para peneliti Kanada pada 2006 bahkan menyatakan
bahwa perempuan yang mengasup folat secara berlebihan bisa meningkatkan
risiko kanker payudara hingga 32 persen. Meski begitu, Dr Helen Zorbas,
chief executive di National Breast and Ovarian Cancer Centre, mengatakan
bahwa studi tersebut tidak menyediakan bukti-bukti yang kuat.
"Kebanyakan
perempuan bisa memenuhi kebutuhan folat melalui pola makan yang
seimbang," jelas Zorbas. "Mungkin ada perempuan yang disarankan untuk
mengonsumsi suplemen berdasarkan kebutuhan kesehatannya secara pribadi,
dan harus melanjutkan konsumsinya seperti yang diresepkan oleh dokter."
Selain itu, meski sangat dibutuhkan pada kehamilan awal, asupan folat
dosis tinggi sepanjang kehamilan juga tidak baik. Mereka yang masih
mengonsumsi folat di trimester akhir, 30 persennya cenderung memiliki
anak yang akan mengidap asma, demikian temuan dari peneliti University
of Adelaide.
Untuk memastikan berapa kebutuhan Anda, dan berapa
lama Anda harus mengonsumsinya, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan
dokter. Sebab, mengonsumsinya setelah lewat trimester pertama juga tak
akan mengurangi risiko cacat otak pada bayi. Alias, sudah terlambat.
source