Ide Muda, Protein shake merupakan salah satu suplemen makanan untuk diet yang sedang populer sekarang ini. Mengonsumsi protein shake
disebut-sebut akan membuat Anda berdiet dengan cara yang tidak begitu
menyiksa, dan proses pelangsingan pun berjalan lebih cepat.
Untuk
Anda yang tak punya banyak waktu untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung protein, atau minuman untuk memulihkan energi selepas
olahraga, protein shake bisa menjadi alternatif yang baik.
Lagipula, menurut ahli nutrisi Keri Glassman, RD, protein memang dapat
membantu penurunan berat badan.
Menurut sebuah studi yang dimuat di jurnal Cell,
protein yang telah dicerna dapat menciptakan reaksi kimia di dalam
sistem pencernaan, saraf, dan peredaran darah, yang menimbulkan rasa
kenyang lebih lama sampai beberapa jam setelah makan. Hal itulah yang
membantu mencegah Anda makan terlalu banyak selanjutnya.
Namun
para ahli gizi menyarankan Anda untuk lebih cermat mengamati kandungan
dalam suplemen makanan ini. Menurut pakar diet selebriti, Ashley Koff,
RD, pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah memastikan bahwa apa
yang Anda konsumsi memang protein shake betulan. Artinya, minuman ini
memiliki sumber-sumber nutrisi yang penting dan mencukupi asupan harian
Anda.
"Anda tidak boleh berkompromi dalam hal kualitas, jadi Anda perlu mengetahui apa sumber proteinnya," ujar Ashley.
Ashley mengatakan, pilihan terbaik adalah menggunakan sumber-sumber protein dari bahan alami yang belum mengalami pemrosesan. Kedelai, kacang polong, biji rami, tunas beras merah, dan putih telur, adalah beberapa contoh sumber protein sehat yang baik untuk protein shake.
Selain sumbernya, Anda juga perlu memerhatikan jumlahnya. Sebab, semakin banyak protein belum tentu selalu lebih baik. Idealnya, Anda membutuhkan 6-15 gram protein dalam minuman Anda tersebut. Ada yang kandungannya mencapai 20-30 gram, namun menurut Ashley tubuh kita belum tentu mampu menyerapnya. Sebaliknya, jika kandungan proteinnya kurang dari 6 gram kemungkinan belum cukup memenuhi kebutuhan Anda.
Ashley mengatakan, pilihan terbaik adalah menggunakan sumber-sumber protein dari bahan alami yang belum mengalami pemrosesan. Kedelai, kacang polong, biji rami, tunas beras merah, dan putih telur, adalah beberapa contoh sumber protein sehat yang baik untuk protein shake.
Selain sumbernya, Anda juga perlu memerhatikan jumlahnya. Sebab, semakin banyak protein belum tentu selalu lebih baik. Idealnya, Anda membutuhkan 6-15 gram protein dalam minuman Anda tersebut. Ada yang kandungannya mencapai 20-30 gram, namun menurut Ashley tubuh kita belum tentu mampu menyerapnya. Sebaliknya, jika kandungan proteinnya kurang dari 6 gram kemungkinan belum cukup memenuhi kebutuhan Anda.
Untuk memastikan bahwa Anda telah mencukupi kebutuhan Anda, bagaimana kalau Anda membuat protein shake
sendiri? Anda bisa mengocok sendiri susu dan beberapa sayuran
berprotein yang tadi telah disebutkan, dengan blender. Bila Anda tidak
mau terlalu repot, Anda bisa membelinya namun dengan memilih yang
kandungannya paling sehat. Misalnya, tidak terlalu banyak menggunakan
bahan tambahan untuk lebih memberikan rasa lezat pada protein shake ini.
Yang perlu Anda perhatikan berikutnya adalah porsinya. Kalau Anda mengonsumsi protein shake secara rutin bersamaan dengan jatah makan atau snacking Anda (apalagi jika protein shake tersebut sebenarnya hanya milkshake biasa), berat badan Anda malah akan bertambah.
"Banyak protein shake yang memiliki kalori sama banyaknya dengan makanan utuh, bahkan beberapa produk setara dengan asupan kalori dalam sehari," ungkap Kerri. "Karena itu selalu ingat, apakah Anda menggunakan protein shake sebagai cemilan selepas olahraga atau sebagai pengganti makan utama? Buat catatan mengenai makanan Anda, dan awasi apa yang Anda minum."
Yang perlu Anda perhatikan berikutnya adalah porsinya. Kalau Anda mengonsumsi protein shake secara rutin bersamaan dengan jatah makan atau snacking Anda (apalagi jika protein shake tersebut sebenarnya hanya milkshake biasa), berat badan Anda malah akan bertambah.
"Banyak protein shake yang memiliki kalori sama banyaknya dengan makanan utuh, bahkan beberapa produk setara dengan asupan kalori dalam sehari," ungkap Kerri. "Karena itu selalu ingat, apakah Anda menggunakan protein shake sebagai cemilan selepas olahraga atau sebagai pengganti makan utama? Buat catatan mengenai makanan Anda, dan awasi apa yang Anda minum."
Pendek kata, kuncinya adalah mengetahui apa isi protein shake tersebut, dan kontrol porsinya.
source
source