Ide Muda, Ketika ditanya tentang cita-citanya, anak-anak pasti punya banyak jawaban. Beragam pekerjaan yang sering mereka lihat sehari-hari umumnya akan membuat mereka tertarik untuk melakukannya, dan tertanam dalam otaknya. Tak jarang pekerjaan seperti chef, florist, pelukis, musisi, polisi, dan lain-lain, menjadi pilihan anak-anak sebagai cita-citanya. Sayangnya, cita-cita anak sering terbentur dengan keinginan orang tua yang ingin anaknya melanjutkan studi di bidang bisnis, kedokteran, atau malah melanjutkan usaha keluarga.
"Perbedaan
keinginan antara orang tua dan anak akan membuat orang tua cenderung
melarang anak untuk punya cita-cita sesuai keinginan mereka," ungkap
psikolog Evangeline Suaidy, MSi, dalam coaching clinic di
Jakarta, beberapa waktu lalu. Padahal sebenarnya, seringkali cita-cita
anak ini hanyalah sebatas keinginan yang langsung terlontar tanpa
benar-benar serius diinginkan.
Para orang tua sendiri membuat
pelarangan tersebut dengan berbagai alasan, termasuk masa depan yang
suram dan gaji yang kecil. Namun, Eva mengungkapkan, sebaiknya orang tua
tidak melarang cita-cita anak dengan alasan apa pun, terutama saat
mereka masih kecil.
"Beri kesempatan mereka untuk berpikir tentang
cita-cita dan keinginan mereka kelak. Karena ini akan membantu
merangsang kemampuan anak untuk bisa berpikir banyak hal dan
mengembangkan otak mereka," tukasnya.
Saat berpikir tentang
cita-cita, mereka akan berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkannya.
Orang tua bisa menggunakan cita-cita tersebut untuk memotivasi anak
dalam mewujudkan apa pun yang mereka inginkan. Eva menambahkan, hal ini
akan merangsang kemampuan anak untuk berprestasi dalam belajar dan
kehidupan sehari-harinya. Ketika anak dilarang memikirkan cita-citanya,
mereka akan merasa dibatasi dan cenderung menjadi malas untuk
berprestasi.
"Daripada melarang cita-cita anak, lebih baik orang
tua mendukungnya agar si kecil bisa bahagia, dan punya kekuatan untuk
menghadapi tantangan dalam mewujudkan cita-citanya," jelasnya.
Anda
hanya perlu memberi penjelasan kepada anak tentang berbagai hambatan
yang akan dihadapi dalam mewujudkan cita-citanya tersebut. Misalnya,
untuk menjadi seorang polisi maka anak harus punya tubuh yang sehat dan
kuat, sehingga perlu makan banyak sayuran dan buah.
Selain itu,
dengan mengetahui cita-cita anak, justru orang tua jadi punya banyak
kesempatan untuk menggali potensi anak lebih dalam, dan mendukung proses
belajarnya.
Comments :
0 komentar to “Biarkan Anak Bercita-cita Sebebasnya”
Posting Komentar