Perlu perencanaan keuangan yang baik untuk bisa memenuhi kebutuhan
finansial keluarga di masa mendatang. Jika Anda ingin merasa tenteram
10-12 ke depan karena memiliki dana pendidikan yang memadai untuk anak,
jangan berpuas diri hanya dengan menabung. Anda perlu berinvestasi untuk
melipatgandakan tabungan.
"Tabungan dan deposito bukan instrumen yang tepat untuk melipatgandakan uang demi keperluan di masa mendatang. Reksadana atau unit link, bisa menjadi pilihan investasi yang memiliki return lebih tinggi untuk mempersingkat waktu melipatgandakan dana yang dipunya," jelas Ancilla Lily, General Manager Product Management PT Asuransi Jiwa Sequis Life saat temu media di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebagai gambaran, jika saat ini Anda memiliki dana Rp 50 juta, berapa tahun Anda bisa melipatgandakannya menjadi Rp 100 juta?
Ancilla menjelaskan, dengan formula 72, yakni membagi 72 dengan suku bunga, Anda bisa mendapatkan berapa tahun yang dibutuhkan untuk melipatgandakan dana yang Anda miliki saat ini.
Misal, jika Anda memilih tabungan dengan suku bunga enam persen, maka 72 dibagi enam hasilnya 12. Butuh waktu 12 tahun untuk melipatgandakan uang Anda dengan tabungan.
Sementara dengan investasi tepat, yang memiliki return 20 persen per tahun misalnya, Anda bisa mendapatkan jumlah uang berkali lipat dari dana saat ini, dalam waktu lebih singkat.
"Dengan investasi yang memiliki return lebih tinggi,misal 20-30 persen, maka dana yang ada bisa dilipatgandakan 10 tahun lebih cepat dibandingkan dengan menabung yang membutuhkan waktu 12 tahun," jelasnya kepada Kompas Female.
Ancilla menyarankan, sebaiknya pilih investasi sesuai tipe. Jika Anda termasuk tipe agresif, Anda bisa memilih reksa dana saham dengan return 30 persen per tahunnya. Anda juga bisa memilih unit link.
Namun memang ada perbedaan hasil antara reksa dana dan unit link. Dengan berinvestasi di reksadana, Anda akan mendapatkan hasil lebih tinggi dibandingkan unit link, dalam jangka waktu tertentu. Namun unit link memberikan Anda proteksi aset sekaligus melipatgandakan dana.
"Unit link tak hanya memproteksi aset, yakni proteksi kemampuan Anda untuk menghasilkan pendapatan tapi juga bisa melipatgandakan dana. Return-nya sama dengan reksa dana, namun hasil investasinya lebih sedikit tergantung usia, karena ada proteksi di dalamnya. Sementara reksa dana Anda bisa menikmati hasilnya setelah berkembang lebih besar," jelasnya.
Menurut Ancilla, pilihan investasi terbuka untuk siapa saja yang ingin melipatgandakan dananya. Namun memang diakuinya, banyak orang belum familiar dengan investasi. Nasabah belum teredukasi dengan baik mengenai produk di pasaran.
"Akhirnya orang jadi takut berinvestasi, karenanya dibutuhkan lebih banyak praktisi yang mengedukasi," ungkapnya.
Jika teredukasi dengan baik, akan semakin banyak orang yang dapat merencanakan keuangannya lebih baik ke depan. Tak hanya mengandalkan tabungan dan deposito yang hasilnya tak seberapa.
Hal ini juga dialami presenter Novita Angie. Setelah dua tahun mendapatkan dan mengumpulkan berbagai informasi mengenai investasi, Angie akhirnya memberanikan diri berinvestasi reksa dana campuran dan reksa dana saham. Tujuannya, untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
"Saya sudah setahun investasi reksa dana, dan saya tidak mau 'menengoknya' sampai nanti dananya saya butuhkan untuk kuliah anak," jelasnya.
Menurut Angie, menyimpan uang dalam instrumen investasi punya perbedaan yang signifikan dengan hanya menabung.
"Memang akan ada masanya saham turun, terkoreksi, tapi investasi ini sudah mengalahkan inflasi pendidikan dibandingkan dengan hanya menabung," ungkapnya.
Angie mengaku lebih nyaman memilih bank untuk berinvestasi reksa dana. Ia pun berencana menambah jumlah dana yang diinvestasikan.
"Niatnya ingin menambah dana, tapi belum terwujud karena harus membangun rumah yang dananya bengkak," tuturnya.
Keinginan meningkatkan jumlah uang yang diinvestasikan berangkat dari tujuan finansial Angie dan keluarga demi memiliki kondisi finansial lebih baik, terutama untuk pendidikan anak, 10 tahun ke depan. Jika jumlah uang yang diinvestasikan meningkat, tentunya hasilnya juga akan bertambah besar dalam jangka waktu panjang.
"Tabungan dan deposito bukan instrumen yang tepat untuk melipatgandakan uang demi keperluan di masa mendatang. Reksadana atau unit link, bisa menjadi pilihan investasi yang memiliki return lebih tinggi untuk mempersingkat waktu melipatgandakan dana yang dipunya," jelas Ancilla Lily, General Manager Product Management PT Asuransi Jiwa Sequis Life saat temu media di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebagai gambaran, jika saat ini Anda memiliki dana Rp 50 juta, berapa tahun Anda bisa melipatgandakannya menjadi Rp 100 juta?
Ancilla menjelaskan, dengan formula 72, yakni membagi 72 dengan suku bunga, Anda bisa mendapatkan berapa tahun yang dibutuhkan untuk melipatgandakan dana yang Anda miliki saat ini.
Misal, jika Anda memilih tabungan dengan suku bunga enam persen, maka 72 dibagi enam hasilnya 12. Butuh waktu 12 tahun untuk melipatgandakan uang Anda dengan tabungan.
Sementara dengan investasi tepat, yang memiliki return 20 persen per tahun misalnya, Anda bisa mendapatkan jumlah uang berkali lipat dari dana saat ini, dalam waktu lebih singkat.
"Dengan investasi yang memiliki return lebih tinggi,misal 20-30 persen, maka dana yang ada bisa dilipatgandakan 10 tahun lebih cepat dibandingkan dengan menabung yang membutuhkan waktu 12 tahun," jelasnya kepada Kompas Female.
Ancilla menyarankan, sebaiknya pilih investasi sesuai tipe. Jika Anda termasuk tipe agresif, Anda bisa memilih reksa dana saham dengan return 30 persen per tahunnya. Anda juga bisa memilih unit link.
Namun memang ada perbedaan hasil antara reksa dana dan unit link. Dengan berinvestasi di reksadana, Anda akan mendapatkan hasil lebih tinggi dibandingkan unit link, dalam jangka waktu tertentu. Namun unit link memberikan Anda proteksi aset sekaligus melipatgandakan dana.
"Unit link tak hanya memproteksi aset, yakni proteksi kemampuan Anda untuk menghasilkan pendapatan tapi juga bisa melipatgandakan dana. Return-nya sama dengan reksa dana, namun hasil investasinya lebih sedikit tergantung usia, karena ada proteksi di dalamnya. Sementara reksa dana Anda bisa menikmati hasilnya setelah berkembang lebih besar," jelasnya.
Menurut Ancilla, pilihan investasi terbuka untuk siapa saja yang ingin melipatgandakan dananya. Namun memang diakuinya, banyak orang belum familiar dengan investasi. Nasabah belum teredukasi dengan baik mengenai produk di pasaran.
"Akhirnya orang jadi takut berinvestasi, karenanya dibutuhkan lebih banyak praktisi yang mengedukasi," ungkapnya.
Jika teredukasi dengan baik, akan semakin banyak orang yang dapat merencanakan keuangannya lebih baik ke depan. Tak hanya mengandalkan tabungan dan deposito yang hasilnya tak seberapa.
Hal ini juga dialami presenter Novita Angie. Setelah dua tahun mendapatkan dan mengumpulkan berbagai informasi mengenai investasi, Angie akhirnya memberanikan diri berinvestasi reksa dana campuran dan reksa dana saham. Tujuannya, untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
"Saya sudah setahun investasi reksa dana, dan saya tidak mau 'menengoknya' sampai nanti dananya saya butuhkan untuk kuliah anak," jelasnya.
Menurut Angie, menyimpan uang dalam instrumen investasi punya perbedaan yang signifikan dengan hanya menabung.
"Memang akan ada masanya saham turun, terkoreksi, tapi investasi ini sudah mengalahkan inflasi pendidikan dibandingkan dengan hanya menabung," ungkapnya.
Angie mengaku lebih nyaman memilih bank untuk berinvestasi reksa dana. Ia pun berencana menambah jumlah dana yang diinvestasikan.
"Niatnya ingin menambah dana, tapi belum terwujud karena harus membangun rumah yang dananya bengkak," tuturnya.
Keinginan meningkatkan jumlah uang yang diinvestasikan berangkat dari tujuan finansial Angie dan keluarga demi memiliki kondisi finansial lebih baik, terutama untuk pendidikan anak, 10 tahun ke depan. Jika jumlah uang yang diinvestasikan meningkat, tentunya hasilnya juga akan bertambah besar dalam jangka waktu panjang.
Comments :
0 komentar to “Berinvestasi untuk Melipatgandakan Uang”
Posting Komentar