Ada orang yang susah sekali menurunkan berat badan, ada pula yang
gampang melakukannya. Anda mungkin pernah melakukan diet ketat agar saat
menikah bisa tampil langsing dalam busana pengantin. Para pemain film
dan model seringkali juga harus segera menurunkan berat badan karena
"kejar tayang" jadwal syuting atau peragaan busana yang mengharuskan
mereka tampil lebih langsing.
Para model Victoria's Secret punya
pengalaman yang sama. Banyak dari mereka yang harus melangsingkan badan
usai melahirkan, karena harus tampil memeragakan lingerie.
Tahun lalu, Adriana Lima mengungkapkan latihan keras yang dilakukannya
agar siap tampil dalam kondisi prima. Ia berlatih dua kali sehari, dan
hanya mengonsumsi protein shake selama sembilan hari. Kemudian, selama 12 jam terakhir sebelum show ia tidak mengonsumsi cairan sama sekali.
Namun kebiasaan "deadline dieting" seperti ini, membatasi asupan makanan dalam waktu singkat untuk mengejar event
tertentu, tidak disarankan oleh pakar nutrisi Jessica Tzvetkoff. "Diet
kilat itu sangat berbahaya, dan sangat tidak berhasil dalam penurunan
berat badan dalam jangka panjang. Ketika Anda menghilangkan makanan utuh
dari diet Anda, dan tubuh kekurangan nutrisi penting, metabolisme akan
melambat karena tubuh mencoba bertahan pada lemak tubuh agar tidak
kelaparan," katanya.
Memang, dalam jangka pendek, diet kilat ini bisa saja berhasil. Tetapi Tzvetkoff menyarankan agar Anda tidak mudah terkecoh. Soalnya meskipun awalnya berat badan memang turun, yang hilang sebenarnya berat air, bukan lemak. Hasilnya pun tidak bertahan lama.
Memang, dalam jangka pendek, diet kilat ini bisa saja berhasil. Tetapi Tzvetkoff menyarankan agar Anda tidak mudah terkecoh. Soalnya meskipun awalnya berat badan memang turun, yang hilang sebenarnya berat air, bukan lemak. Hasilnya pun tidak bertahan lama.
"Lagipula,
diet kilat itu tidak menyenangkan. Bisa menyebabkan dehidrasi, jantung
berdebar, diare, pusing, dan lekas marah," tambahnya. "Itu hanya dalam
jangka pendek. Efeknya dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko
penyakit jantung maupun ginjal dan kondisi liver yang buruk."
Nah, begitu Anda kembali ke pola makan yang lama (karena jarang ada orang yang bisa makan sayuran atau buah saja selama hidupnya), Anda tak hanya akan mengembalikan berat badan tetapi juga akan menambah lebih banyak lagi.
Bagaimana kalau kita memang terpaksa harus menurunkan berat badan dalam waktu cepat, adakah cara yang aman dan bertahan lama?
Menurut Tzvetkoff, tahan lama sih bisa saja, tetapi tidak bisa dalam waktu singkat.
"Waktu yang realistis untuk menurunkan berat badan itu 12 sampai 20 minggu, supaya tetap dalam kondisi itu selamanya. Turun 0,5 sampai 1 kg per minggu itu target yang realistis," katanya.
Nah, begitu Anda kembali ke pola makan yang lama (karena jarang ada orang yang bisa makan sayuran atau buah saja selama hidupnya), Anda tak hanya akan mengembalikan berat badan tetapi juga akan menambah lebih banyak lagi.
Bagaimana kalau kita memang terpaksa harus menurunkan berat badan dalam waktu cepat, adakah cara yang aman dan bertahan lama?
Menurut Tzvetkoff, tahan lama sih bisa saja, tetapi tidak bisa dalam waktu singkat.
"Waktu yang realistis untuk menurunkan berat badan itu 12 sampai 20 minggu, supaya tetap dalam kondisi itu selamanya. Turun 0,5 sampai 1 kg per minggu itu target yang realistis," katanya.
Comments :
0 komentar to “Diet Kilat Bisa Saja Sukses, Tapi....”
Posting Komentar