"Jiggle Balls" Melejit Berkat Fifty Shades of Grey

Ide Muda, Novel erotis Fifty Shades of Grey mengisahkan bagaimana seorang perempuan muda yang baru lulus kuliah, Anastasia Steele, jatuh cinta dengan seorang pengusaha sukses yang juga seorang sadist, Christian Grey. Pria ini banyak memperkenalkan alat peraga seks untuk Anastasia, membuat perempuan ini menjadi lebih adventurous saat bercinta.

Cara sang pengarang, E.L. James, mengisahkan dahsyatnya efek alat-alat peraga seks tersebut pada Anastasia ternyata benar-benar mengubah pandangan kaum perempuan tentang fungsi alat peraga seks. Alat-alat ini tak sekadar dipandang sebagai sesuatu yang mesum, melainkan kembali ke fungsi awalnya, yaitu sebagai sarana untuk lebih menghangatkan kehidupan seksual pasangan.

Fakta tersebut akhirnya juga mendongkrak penjualan alat peraga seks. Salah satunya geisha balls, yang juga dikenal dengan nama jiggle balls atau ben wa balls. Menurut Ann Summers, toko ritel untuk lingerie di Inggris, penjualan produk ini meningkat 200 persen sejak novel tersebut diluncurkan, dan kini menjadi produk kesehatan seksual paling laris di Amazon.

Jiggle balls berupa dua bola yang terbuat dari silikon dengan berat masing-masing sekitar 28 - 37 gram, yang dikaitkan dengan tali. Dari sisi kesehatan, bola-bola mungil ini digunakan untuk membantu menguatkan otot-otot dasar panggul, dan membantu kaum perempuan untuk menyiapkan persalinan sekaligus memulihkannya.

Namun, Anda juga bisa memakai bola-bola tersebut sebagai alat stimulasi seksual. Hal ini disebabkan proses pemijatan otot-otot dasar panggul tersebut juga berpotensi menyentuh area G-spot, sehingga otomatis membuat perempuan lebih berpeluang mencapai orgasme.

Selain alat yang diproduksi perusahaan Swedia LELO ini, beberapa alat peraga seks lain yang meningkat penjualannya antara lain penutup mata (60 persen), tali (35 persen), paddle, semacam alat pemukul (30 persen), bahkan butt plugs (170 persen). Tetapi, jiggle balls lah yang paling laris, membuktikan bahwa kaum perempuan pun punya fantasi untuk bercinta dengan pria seperti Christian Grey.

"Tidak mengejutkan sebenarnya bahwa Fifty Shades of Grey menjadi fenomena baru. Permintaan untuk sastra fantasi tak pernah sedahsyat ini. Perempuan ingin menjauhkan diri dari kehidupannya sehari-hari, dan menikmati buku yang menegangkan mereka dengan berbagai cara yang berbeda," ujar Jacqueline Gold, Chief Executive dari Ann Summers.

Menurut Jacqueline, kalau buku ini mampu membantu perempuan untuk saling berbagi mengenai hubungan perkawinan, dan bisa menjadi bumbu dalam kehidupan seksnya, maka ia mendorong kaum perempuan untuk mencobanya.




source