Sikap Anda yang selalu ingin mengendalikan keadaan juga orang lain di sekitar Anda, termasuk orang-orang terdekat akan membuat orang tak nyaman berdekatan dengan Anda. Tak heran jika banyak orang kemudian mulai menjauh, dan hubungan pun tak lagi berjalan mulus.
Sikap seperti ini bisa saja tak Anda sadari, namun Anda bisa mengenalinya ketika satu per satu teman, kolega, bahkan pasangan mulai menarik diri. Ciri sederhananya, Anda lebih suka mengerjakan berbagai hal seorang diri, lebih percaya pada diri sendiri dan Anda beranggapan akan berisiko nantinya jika Anda memercayakan orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan.
"Kita ingin hidup kita semuanya serba terkendali, tapi masalah muncul ketika kita selalu mengontrol orang lain. Tidak ada satu pun orang yang suka dikontrol oleh orang lain terus menerus," jelas terapis dan relationship coach, Dr Margaret Paul.
Untuk mengatasi perilaku tak menyenangkan ini, cobalah untuk mulai menyadari apa sebenarnya niat Anda melakukannya. Kenali apa sebenarnya yang membuat Anda cenderung selalu mengontrol keadaan dan mengendalikan orang lain.
Bisa jadi, sebenarnya ada perasaan tertentu yang sedang Anda hindari dan Anda melampiaskannya dengan bersikap dominan terhadap orang lain.
Menurut Dr Paul, sebaiknya mulailah mengatasi perasaan Anda tersebut sehingga akan mengurangi sikap menguasai orang lain. Hal lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sikap dominan adalah mulailah menumbuhkan perasaan penuh cinta dan kasih sayang, kenali diri Anda sepenuhnya dan miliki penghargaan atas diri Anda, dan berbagilah kepada orang lain dengan rasa peduli dan kasih sayang.
Ketika Anda mengenal diri sendiri seutuhnya, dan mampu mengatasi perasaan yang muncul tanpa melampiaskannya dengan bersikap dominan terhadap orang lain, Anda pun tampil sebagai pribadi yang lebih menyenangkan.
"Semua hubungan pun akan membaik ketika Anda tak lagi bersikap dominan karena lebih menunjukkan sikap peduli terhadap orang lain," tandasnya.
Sikap seperti ini bisa saja tak Anda sadari, namun Anda bisa mengenalinya ketika satu per satu teman, kolega, bahkan pasangan mulai menarik diri. Ciri sederhananya, Anda lebih suka mengerjakan berbagai hal seorang diri, lebih percaya pada diri sendiri dan Anda beranggapan akan berisiko nantinya jika Anda memercayakan orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan.
"Kita ingin hidup kita semuanya serba terkendali, tapi masalah muncul ketika kita selalu mengontrol orang lain. Tidak ada satu pun orang yang suka dikontrol oleh orang lain terus menerus," jelas terapis dan relationship coach, Dr Margaret Paul.
Untuk mengatasi perilaku tak menyenangkan ini, cobalah untuk mulai menyadari apa sebenarnya niat Anda melakukannya. Kenali apa sebenarnya yang membuat Anda cenderung selalu mengontrol keadaan dan mengendalikan orang lain.
Bisa jadi, sebenarnya ada perasaan tertentu yang sedang Anda hindari dan Anda melampiaskannya dengan bersikap dominan terhadap orang lain.
Menurut Dr Paul, sebaiknya mulailah mengatasi perasaan Anda tersebut sehingga akan mengurangi sikap menguasai orang lain. Hal lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sikap dominan adalah mulailah menumbuhkan perasaan penuh cinta dan kasih sayang, kenali diri Anda sepenuhnya dan miliki penghargaan atas diri Anda, dan berbagilah kepada orang lain dengan rasa peduli dan kasih sayang.
Ketika Anda mengenal diri sendiri seutuhnya, dan mampu mengatasi perasaan yang muncul tanpa melampiaskannya dengan bersikap dominan terhadap orang lain, Anda pun tampil sebagai pribadi yang lebih menyenangkan.
"Semua hubungan pun akan membaik ketika Anda tak lagi bersikap dominan karena lebih menunjukkan sikap peduli terhadap orang lain," tandasnya.
Comments :
0 komentar to “Stop Mengendalikan Orang Lain”
Posting Komentar