Perempuan lebih mencari pengalaman dari berbagai bidang yang ingin digelutinya. Pada akhirnya, perempuan pun lebih berani mengekspresikan dirinya, lebih percaya diri untuk tampil di depan publik, menunjukkan siapa dirinya, potensinya, dan lebih eksis di berbagai bidang yang menjadi impiannya.
Inilah yang didapati dalam diri perempuan, terutama pada kalangan muda, bagi Sapto Soetarjo, talent scout ternama, berpengalaman sejak 1999 dalam mencari dan menyeleksi talenta di bidang entertainment.
Meski pengalaman Sapto sebagai talent scout lebih banyak di dunia hiburan, ia mengakui kecenderungan perempuan muda yang ingin eksis dan berani berkompetisi ini juga didapati di berbagai bidang lainnya.
"Banyak yang ingin tampil di depan layar, terutama perempuan, yang ingin eksis, berani tampil dan percaya diri mengekspresikan dirinya untuk mencari pengalaman. Namun, banyak juga yang tidak menyadari bahwa, meski tak bisa tampil di depan layar, sebenarnya setiap orang bisa eksis di balik layar dengan peran yang sama pentingnya. Tampil di depan dan di balik layar ini punya makna luas, bisa di dunia hiburan juga di berbagai bidang pekerjaan apa pun,
Menurut Sapto, banyak faktor yang membuat perempuan muda lebih berani tampil dan percaya diri berkompetisi di berbagai bidang.
* Mencari pengalaman.
Ia menjelaskan, perempuan terlahir mencari pengalaman dalam hidupnya. Hal inilah yang membuat perempuan lebih percaya diri dan berani untuk mencoba eksis di berbagai bidang yang diinginkannya.
Sapto melanjutkan, perempuan mengalami pengalaman hidup yang berbeda dengan laki-laki. Laki-laki dibentuk secara sosial budaya untuk menjadi pemimpin dalam keluarga, ia tumbuh menjadi pribadi yang mempertimbangkan banyak hal dalam bersikap, terutama terkait tanggung jawabnya sebagai calon pemimpin di keluarga. Sehingga tak mudah bagi laki-laki untuk mencoba dan mengeksplorasi berbagai hal, demi eksistensi, karena ia lebih banyak memikirkan mengenai masa depan dari bidang tersebut, daripada sekadar ingin mencobanya.
Sementara perempuan, meski tetap punya tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya, namun perempuan lebih leluasa mengeksplorasi dirinya. Perempuan hidup mencari pengalaman tak terbebani dengan tanggung jawab seperti yang "dibebankan" kepada laki-laki, sehingga ini membuatnya lebih berani mencoba berbagai hal, mengambil risiko, termasuk menjajal bidang baru yang bisa membuatnya lebih eksis.
"Perempuan terlihat lebih dinomorduakan, padahal tidak. Perempuan memiliki kekuatan dan kesabaran yang lebih kuat dibandingkan laki-laki. Perempuan juga lebih leluasa mengekspresikan dirinya, mencoba berbagai kesempatan, terutama untuk lebih eksis, karena perempuan terlahir mencari pengalaman," tutur pria pencari bakat yang terlibat dalam 30-40 film layar lebar di Indonesia ini.
* Percaya diri dengan penampilannya.
Kepercayaan diri yang dimiliki perempuan muda, terutama generasi masa kini, selain berasal dari dalam dirinya juga didukung penampilan. Perempuan lebih bebas memerhatikan penampilannya. Perempuan yang berhias lebih dimaklumi ketimbang laki-laki yang berhias diri memerhatikan penampilannya.
Perempuan yang memiliki keleluasaan merawat tubuhnya, menjaga penampilannya dengan berbagai cara, pada akhirnya memberikan kepercayaan diri. Kepercayaan diri inilah yang juga menjadi bekal perempuan untuk berani tampil.
"Pengaruh penampilan terhadap kepercayaan diri besar. Dan untuk eksis di berbagai bidang, butuh kepercayaan diri tinggi. Perempuan memang lebih peduli dengan penampilannya, dan tidak jaim. Sementara laki-laki bukannya tidak peduli, meski terkesan cuek, tapi kalau laki-laki sedikit rapi dia lantas dianggap metroseksual. Tidak semua laki-laki ingin dianggap seperti ini. Jadi ada labeling terhadap laki-laki jika memerhatikan penampilannya," jelas Sapto.
Dengan berbagai faktor ini, Sapto pun mengakui, dalam pencarian bakat, lebih mudah baginya mencari perempuan dibandingkan laki-laki.
* Perubahan zaman dan terbukanya kesempatan.
Perkembangan zaman dan terbukanya era digital melalui media sosial juga turut memengaruhi kecenderungan tinggi pada perempuan untuk mencari eksistensi.
"Budaya berubah, dulu orang mungkin agak enggan, malu, gengsi, sekarang orang berlomba-lomba untuk menjadi sesuatu, untuk eksis. Walaupun masih ada yang pemalu, sekarang ini banyak yang ingin tampil, dan kebanyakan perempuan muda," jelasnya.
Menurutnya, selain berbagai faktor tadi yang menyebabkan perempuan lebih berani tampil, Sapto mencermati perempuan juga punya keinginan kuat meraih impiannya.
Perempuan di kota besar punya rasa ingin tahu tinggi. Dengan berbagai kemudahan akses informasi, perempuan muda di perkotaan pun semakin berani mencoba berbagai hal, untuk eksis. Sementara perempuan muda di kota kecil sebenarnya menyimpan impian sama, ingin mencoba berbagai hal baru, ingin eksis, namun kesempatan hanya didapatkannya di kota besar.
Tak heran jika kemudian berbagai ajang pemilihan bakat mendapatkan sambutan meriah di berbagai kota di luar Jakarta. Kebanyakan pesertanya pun perempuan, dan memang ajang pemilihannya pun lebih banyak menyasar kaum hawa.
source
Inilah yang didapati dalam diri perempuan, terutama pada kalangan muda, bagi Sapto Soetarjo, talent scout ternama, berpengalaman sejak 1999 dalam mencari dan menyeleksi talenta di bidang entertainment.
Meski pengalaman Sapto sebagai talent scout lebih banyak di dunia hiburan, ia mengakui kecenderungan perempuan muda yang ingin eksis dan berani berkompetisi ini juga didapati di berbagai bidang lainnya.
"Banyak yang ingin tampil di depan layar, terutama perempuan, yang ingin eksis, berani tampil dan percaya diri mengekspresikan dirinya untuk mencari pengalaman. Namun, banyak juga yang tidak menyadari bahwa, meski tak bisa tampil di depan layar, sebenarnya setiap orang bisa eksis di balik layar dengan peran yang sama pentingnya. Tampil di depan dan di balik layar ini punya makna luas, bisa di dunia hiburan juga di berbagai bidang pekerjaan apa pun,
Menurut Sapto, banyak faktor yang membuat perempuan muda lebih berani tampil dan percaya diri berkompetisi di berbagai bidang.
* Mencari pengalaman.
Ia menjelaskan, perempuan terlahir mencari pengalaman dalam hidupnya. Hal inilah yang membuat perempuan lebih percaya diri dan berani untuk mencoba eksis di berbagai bidang yang diinginkannya.
Sapto melanjutkan, perempuan mengalami pengalaman hidup yang berbeda dengan laki-laki. Laki-laki dibentuk secara sosial budaya untuk menjadi pemimpin dalam keluarga, ia tumbuh menjadi pribadi yang mempertimbangkan banyak hal dalam bersikap, terutama terkait tanggung jawabnya sebagai calon pemimpin di keluarga. Sehingga tak mudah bagi laki-laki untuk mencoba dan mengeksplorasi berbagai hal, demi eksistensi, karena ia lebih banyak memikirkan mengenai masa depan dari bidang tersebut, daripada sekadar ingin mencobanya.
Sementara perempuan, meski tetap punya tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya, namun perempuan lebih leluasa mengeksplorasi dirinya. Perempuan hidup mencari pengalaman tak terbebani dengan tanggung jawab seperti yang "dibebankan" kepada laki-laki, sehingga ini membuatnya lebih berani mencoba berbagai hal, mengambil risiko, termasuk menjajal bidang baru yang bisa membuatnya lebih eksis.
"Perempuan terlihat lebih dinomorduakan, padahal tidak. Perempuan memiliki kekuatan dan kesabaran yang lebih kuat dibandingkan laki-laki. Perempuan juga lebih leluasa mengekspresikan dirinya, mencoba berbagai kesempatan, terutama untuk lebih eksis, karena perempuan terlahir mencari pengalaman," tutur pria pencari bakat yang terlibat dalam 30-40 film layar lebar di Indonesia ini.
* Percaya diri dengan penampilannya.
Kepercayaan diri yang dimiliki perempuan muda, terutama generasi masa kini, selain berasal dari dalam dirinya juga didukung penampilan. Perempuan lebih bebas memerhatikan penampilannya. Perempuan yang berhias lebih dimaklumi ketimbang laki-laki yang berhias diri memerhatikan penampilannya.
Perempuan yang memiliki keleluasaan merawat tubuhnya, menjaga penampilannya dengan berbagai cara, pada akhirnya memberikan kepercayaan diri. Kepercayaan diri inilah yang juga menjadi bekal perempuan untuk berani tampil.
"Pengaruh penampilan terhadap kepercayaan diri besar. Dan untuk eksis di berbagai bidang, butuh kepercayaan diri tinggi. Perempuan memang lebih peduli dengan penampilannya, dan tidak jaim. Sementara laki-laki bukannya tidak peduli, meski terkesan cuek, tapi kalau laki-laki sedikit rapi dia lantas dianggap metroseksual. Tidak semua laki-laki ingin dianggap seperti ini. Jadi ada labeling terhadap laki-laki jika memerhatikan penampilannya," jelas Sapto.
Dengan berbagai faktor ini, Sapto pun mengakui, dalam pencarian bakat, lebih mudah baginya mencari perempuan dibandingkan laki-laki.
* Perubahan zaman dan terbukanya kesempatan.
Perkembangan zaman dan terbukanya era digital melalui media sosial juga turut memengaruhi kecenderungan tinggi pada perempuan untuk mencari eksistensi.
"Budaya berubah, dulu orang mungkin agak enggan, malu, gengsi, sekarang orang berlomba-lomba untuk menjadi sesuatu, untuk eksis. Walaupun masih ada yang pemalu, sekarang ini banyak yang ingin tampil, dan kebanyakan perempuan muda," jelasnya.
Menurutnya, selain berbagai faktor tadi yang menyebabkan perempuan lebih berani tampil, Sapto mencermati perempuan juga punya keinginan kuat meraih impiannya.
Perempuan di kota besar punya rasa ingin tahu tinggi. Dengan berbagai kemudahan akses informasi, perempuan muda di perkotaan pun semakin berani mencoba berbagai hal, untuk eksis. Sementara perempuan muda di kota kecil sebenarnya menyimpan impian sama, ingin mencoba berbagai hal baru, ingin eksis, namun kesempatan hanya didapatkannya di kota besar.
Tak heran jika kemudian berbagai ajang pemilihan bakat mendapatkan sambutan meriah di berbagai kota di luar Jakarta. Kebanyakan pesertanya pun perempuan, dan memang ajang pemilihannya pun lebih banyak menyasar kaum hawa.
source
Comments :
0 komentar to “Mengapa Perempuan Lebih Berani Tampil..??”
Posting Komentar