Paling mudah menyalahkan pihak lain jika hubungan asmara kandas. Tapi pernahkan terpikir bahwa kebiasaan buruk Anda yang justru menghancurkan kalian. Ada lho, kebiasaan yang tanpa sadar kita ulangi dan membunuh cinta. Akibatnya hubungan kandas dan Anda malah curiga ada orang ketiga. Padahal si orang ketiganya justru sikap mengganggu Anda.
Psikiater Rebecca Gladding, MD, yang juga penulis buku, You are Not Your Brain: The 4-Step Solution for Changing Bad Habits, Ending Unhealthy Thinking, and Taking Control of Your Life, memetakan 5 kebiasaan buruk yang menghancurkan kisah cinta.
1. Debat kusir
"Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa terjadi. Tapi jika Anda kerap melakukan argumen dengan mengungkit masalah lama, hanya ingin menang sebaiknya berhenti bicara." saran Gladding. Saat ingin mulai menyerang, tarik napas dalam-dalam. Langkah ke dua diamlah, lalu ingat-ingat kembali fokus pembicaraan awal. Kemudian katakanlah sesuatu yang netral, seperti "Sebenarnya saya hanya ingin membicarakan..," Dengan tidak menyalahkan dan menjaga kembali pada topik semula, Anda dapat menghindari mengatakan sesuatu yang nanti bisa Anda sesalkan.
2. Berasumsi
Kita semua pernah melakukan ini, dia mengatakan sesuatu yang membuat Anda berasumsi. Contoh, "Kok, dia bilang aku musti pergi sendiri saja. Kenapa sih, tidak mau mengantar? Jangan-jangan dia...." Hentikan! Sebab menurut Gladding daripada mengasumsikan niat, proses berpikir atau perasaannya, minta kepada dia langsung untuk menjelaskan maksudnya. Aturannya, ketika ada hal yang tidak jelas, tanyakan padanya.
3. Butuh diyakinkan terus menerus
"Kamu sebenarnya sayang,tidak sih?'" atau "Bener kamu udah tidak ada perasaan lagi sama dia? kalau dia masih suka gimana?". Hal sama ditanyakan berulang-ulang dan selalu meminta kepastian kepadanya. "Meskipun penting untuk menanyakan perasaannya atau apa yang dia pikirkan, ada batas untuk ini. Misalnya, jika Anda berulang kali menanyakan pertanyaan yang sama, ia mungkin berpikir Anda tidak percaya. Daripada bertanya kepadanya tentang topik atau momen yang sama beberapa kali, bertanya sekali (atau mungkin dua kali), mendapatkan jawaban yang Anda butuhkan, mengatakan yang perlu Anda katakan dan lanjutkan hidup. "
4. Memeriksa emailnya, BBM, SMS semuanya
"Hal ini sangat menggoda untuk dilakukan dan orang melakukannya dengan alasan yang berbeda. Apakah dia masih berbicara dengan mantan? Apakah dia berselingkuh pada saya? Menyerang privasi seseorang dengan cara ini hampir tidak pernah mengarah pada hasil yang baik dan sering mengakibatkan ketidakpercayaan dan kebencian.
Psikiater Rebecca Gladding, MD, yang juga penulis buku, You are Not Your Brain: The 4-Step Solution for Changing Bad Habits, Ending Unhealthy Thinking, and Taking Control of Your Life, memetakan 5 kebiasaan buruk yang menghancurkan kisah cinta.
1. Debat kusir
"Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa terjadi. Tapi jika Anda kerap melakukan argumen dengan mengungkit masalah lama, hanya ingin menang sebaiknya berhenti bicara." saran Gladding. Saat ingin mulai menyerang, tarik napas dalam-dalam. Langkah ke dua diamlah, lalu ingat-ingat kembali fokus pembicaraan awal. Kemudian katakanlah sesuatu yang netral, seperti "Sebenarnya saya hanya ingin membicarakan..," Dengan tidak menyalahkan dan menjaga kembali pada topik semula, Anda dapat menghindari mengatakan sesuatu yang nanti bisa Anda sesalkan.
2. Berasumsi
Kita semua pernah melakukan ini, dia mengatakan sesuatu yang membuat Anda berasumsi. Contoh, "Kok, dia bilang aku musti pergi sendiri saja. Kenapa sih, tidak mau mengantar? Jangan-jangan dia...." Hentikan! Sebab menurut Gladding daripada mengasumsikan niat, proses berpikir atau perasaannya, minta kepada dia langsung untuk menjelaskan maksudnya. Aturannya, ketika ada hal yang tidak jelas, tanyakan padanya.
3. Butuh diyakinkan terus menerus
"Kamu sebenarnya sayang,tidak sih?'" atau "Bener kamu udah tidak ada perasaan lagi sama dia? kalau dia masih suka gimana?". Hal sama ditanyakan berulang-ulang dan selalu meminta kepastian kepadanya. "Meskipun penting untuk menanyakan perasaannya atau apa yang dia pikirkan, ada batas untuk ini. Misalnya, jika Anda berulang kali menanyakan pertanyaan yang sama, ia mungkin berpikir Anda tidak percaya. Daripada bertanya kepadanya tentang topik atau momen yang sama beberapa kali, bertanya sekali (atau mungkin dua kali), mendapatkan jawaban yang Anda butuhkan, mengatakan yang perlu Anda katakan dan lanjutkan hidup. "
4. Memeriksa emailnya, BBM, SMS semuanya
"Hal ini sangat menggoda untuk dilakukan dan orang melakukannya dengan alasan yang berbeda. Apakah dia masih berbicara dengan mantan? Apakah dia berselingkuh pada saya? Menyerang privasi seseorang dengan cara ini hampir tidak pernah mengarah pada hasil yang baik dan sering mengakibatkan ketidakpercayaan dan kebencian.
Intinya adalah bahwa jika Anda tidak percaya padanya, memeriksa email dan teks tidak akan meningkatkan hubungan Anda. Anda mungkin perlu memiliki percakapan dengan dia tentang keprihatinan Anda. Lalu pertimbangkan kembali, cukup percayakah Anda padanya? .
5. Membahas masalah melalui media elektronik
Percakapan yang serius melalui email atau SMS adalah kesalahan besar. Bukan saja Anda kehilangan kontak mata, bahasa tubuh, dan informasi penting lainnya. Dan, sementara telepon atau Skype mungkin menjadi alternatif dalam situasi yang mendesak, itu masih tidak sama dengan berada satu ruangan dengan si dia. Gladding mengungkapkan betapa hal ini sering menjadi pemicu perkelahian. Akibat utamanya adalah salah dalam menangkap maksud dari teks dan subteks. Dalam kebanyakan kasus, kesalahpahaman bisa dihindari jika dua orang berbicara secara pribadi. "Ini alasan saya selalu merekomendasikan pertemuan secara pribadi jika Anda perlu untuk membahas sesuatu yang penting, terutama jika ada kemungkinan salah satu dari Anda mungkin salah menafsirkan hal yang dimaksud."
source
Percakapan yang serius melalui email atau SMS adalah kesalahan besar. Bukan saja Anda kehilangan kontak mata, bahasa tubuh, dan informasi penting lainnya. Dan, sementara telepon atau Skype mungkin menjadi alternatif dalam situasi yang mendesak, itu masih tidak sama dengan berada satu ruangan dengan si dia. Gladding mengungkapkan betapa hal ini sering menjadi pemicu perkelahian. Akibat utamanya adalah salah dalam menangkap maksud dari teks dan subteks. Dalam kebanyakan kasus, kesalahpahaman bisa dihindari jika dua orang berbicara secara pribadi. "Ini alasan saya selalu merekomendasikan pertemuan secara pribadi jika Anda perlu untuk membahas sesuatu yang penting, terutama jika ada kemungkinan salah satu dari Anda mungkin salah menafsirkan hal yang dimaksud."
source
Comments :
0 komentar to “CINTA : 5 Sebab Putus Cinta”
Posting Komentar